Jumat, 01 Mei 2015

Investasi di Sektor Pertanian

Materi 10
Sektor Pertanian

10.3 Investasi di Sektor Pertanian
Pertumbuhan investasi di sektor hilirisasi pertanian, peternakan sapi, dan hortikultura selama 10 tahun terakhir lebih rendah dibanding pertumbuhan rata-rata produk domestik bruto (PDB) Indonesia. 
Kondisi ini bertolak belakang dengan program pemerintah yang menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang strategis. “Pekerjaan ini serius karena pemerintah menempatkan pertanian sebagai salah satu sektor strategis,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Jakarta kemarin. Franky memaparkan, tahun lalu realisasi investasi untuk ketiga sektor tersebut terjadi penurunan. 
Total realisasi investasi untuk industri hilir pertanian yaitu sawit, kakao dan karet pada kuartal III/2014 untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) hanya Rp6,6 triliun atau turun dibandingkan 2013 yang mencapai Rp10,1 triliun. Sementara, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp24,1 triliun, sedikit lebih rendah dibanding 2013 yang mencapai Rp25,2 triliun. 
Pada Oktober hingga Desember 2014 ada tiga perusahaan yang berminat menanamkan investasinya senilai USD258 juta. Selama periode 2010 hingga kuartal III/2014 realisasi investasi mencapai Rp136,2 triliun terdiri dari PMDN sebesar Rp35,1triliun dan PMA mencapai USD10,1 miliar. Sebesar 71% dari nilai investasi tersebut disumbang oleh industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet 18%, dan kakao 11%. 
Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri pengolahan tersebut mencapai lebih dari 788.000 orang, 70% di antaranya diserap oleh PMA. Investasi PMDN dan PMA yang telah memperoleh izin prinsip (pipeline projects) dalam periode yang sama nilainya cukup besar yaitu PMDN sebesar Rp172,2 triliun dan PMA sebesar USD22,4 miliar.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar