Jumat, 01 Mei 2015

Teori Perdagangan Internasional

Materi 13
Perdagangan Luar Negeri

13.1 Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
 Selain itu, kesulitanlainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
a.Teori Klasik Dalam Perdagangan Internasional 
1) Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semulamenggunakan teori nilai tenaga kerja.Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar.
Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipt
dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar dalam
jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga
alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang
nilai.
2)Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: 
1.teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari
seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah,
teori bunga dan laba, 
2. teori tentangnilai dan harga,
3. teori perdagangan internasional dan,
4. teori tentang akumulasi dan perkembanganekonomi.
 b.Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional 
1) Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun dalammetodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksitetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi.
2) Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen Imenjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh,sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan Menger jugamengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang berperan dalam menentukan nilai barang, dan perbedaan preferences yang menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan  oleh tingkat kepuasan terendah yangdapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka tercakup sekaligus teori distribusi.
3) Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori keseimbanganumum melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi keterkaitanantara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi. Asumsi yangdigunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan terbatas,sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satuasumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar